SLB-G Rawinala sangat beruntung karena tidak jauh, sekitar 300 meter dari sekolah, PEMPROV DKI membangun taman Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Udara Segar 126. Taman dengan fasilitas bermain seperti ayunan dan perosotan, fasilitas olah raga seperti tracking berbatu dan tracking untuk lari/jalan, lapangan bola dan tempat untuk duduk-duduk sekedar bersantai sambil menghirup udara segar di pagi atau sore hari.

Anak-anak kami sering melakukan kegiatan di taman ini. Di sana mereka belajar bersama, senam, bermain atau sekedar duduk santai menghirup udara segar jika hari sudah sore. Baru-baru ini, tepatnya ketika melakukan kegiatan PERKAJU (Perkemahan Kamis Jumat) SLB-G Rawinala yang berlangsung tanggal 22-23 Agustus 2019, kami meminta ijin pada pihak pengelola taman untuk melakukan kegiatan pengenalan berbagai jenis tanaman di sana, karena di sana terdapat banyak jenis tanaman seperti jahe, kunyit, sereh, mengkudu, salam, bunga matahari, dan sebagainya.


Bagaimana cara anak-anak Rawinala mengenali tanaman di sana? Mereka yang memiliki hambatan penglihatan total mengenali tanaman dengan cara meraba tekstur dan bentuk daun maupun batang tanaman, mencium jika ada baunya, kemudian menulis nama tanaman dengan Braille dan menempelkannya di papan nama tanaman yang ada di sana, sedangkan mereka yang masih memiliki sisa penglihatan / low vision menggambar tanaman dan mewarnainya, kemudian menulis nama tanaman dengan huruf biasa/awas. Selesai berkegiatan, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pengelola taman.


Anak-anak tampak sangat menikmati kegiatan di taman. Tidak jarang kami bertemu dengan teman-teman dari sekolah lain yang juga berlokasi tidak jauh dari taman, mereka juga sedang melakukan kegiatan di sana. Beberapa di antara mereka memiliki keingintahuan untuk mengenal anak-anak Rawinala. Guru-guru pendamping Rawinala memanfaatkan kesempatan ini agar anak-anak yang punya keingintahuan itu mendapat kesan yang positif tentang Anak Dengan Disabilitas.

Kegiatan di luar lingkungan sekolah, selain menyenangkan juga bertujuan untuk membantu anak-anak disabilitas memiliki kesempatan bersosialisasi agar mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Harapannya orang-orang di sekitar Rawinala juga dapat mengetahui dan mengenal keberadaan anak-anak di Rawinala khususnya, dan tentang disabilitas umunya.