Secara rutin Training Center Rawinala menyelenggarakan berbagai pelatihan yang berkaitan dengan penanganan anak tunanetra majemuk. Pelatihan kali ini berlangsung selama lima hari yakni tanggal 19 hingga 23 Agustus 2019 di Training Center Rawinala.
Pelatihan ini merupakan pelatihan dasar untuk membekali para guru, calon guru, dan praktisi. Ada sebelas orang peserta yang berasal dari Jakarta dan Semarang. Guru-guru dan praktisi di Rawinala dilibatkan di pelatihan; Mereka menjadi para fasilitator. Sebagai catatan, sebagian dari mereka adalah guru-guru yang sudah mendapat sertifikat sebagai Instruktur Nasional (IN) dari pemerintah. Sebagian lagi adalah para fasilitator yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun menjadi fasilator dan narasumber di berbagai pelatihan untuk guru-guru SLB baik di dalam maupun di luar negeri.
Pelatihan di Training Center Rawinala menjadi hal menarik karena para peserta dapat secara langsung terlibat di kelas-kelas. Ilmu yang diperolah diharapkan dapat langsung dipraktikkan mulai dari proses observasi maupun dalam hal pendampingan anak.
Pengalaman langsung berinteraksi dengan anak biasanya bakal membawa kesan yang sangat mendalam bagi para peserta sebagaiman disampaikan oleh seorang perserta pelatihan.
"Sangat menyenangkan dan merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan pelatihan yang langsung dilibatkan dalam kegiatan anak-anak di Rawinala," kata salah seorang peserta pelatihan yang berasal dari Jakarta melalui lembar evaluasi tanpa membubuhkan nama.
Oleh karena itu para peserta diharapkan dapat menjadi tenaga guru yang terampil menangani pendidikan anak tunanetra majemuk. Di akhir pelatihan, masing-masing peserta diminta untuk membuat action plan. Tak hanya itu, pelatihan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan berikutnya untuk menindaklanjuti action plan yang sudah dikerjakan para peserta.